Hubungan Pola Konsumsi Makanan Cepat Saji, Minuman Berpemanis, dan Asupan Serat dengan Kolesterol Darah pada Dewasa Muda
Sari, dkk. | Amerta Nutrition Vol. 8 Issue 2 . 312-317 ccccccccccc
Hesti Permata Sari hesti.sari@unsoed.ac.id
DOI
10.20473/amnt.v8i2.2024.312317
Tersedia secara online: https://ejournal.unair.ac.id/AMNT
Latar Belakang: Hiperkolesterolemia merupakan kondisi kadar kolesterol darah 200 mg/dl yang dapat terjadi akibat faktor gaya hidup yang cenderung mengalami pergeseran perilaku makan pada remaja.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pola konsumsi makanan cepat saji, pola konsumsi minuman berpemanis dan asupan serat dengan kadar kolesterol darah dewasa muda.
Metode: Penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross-sectional dilakukan pada 100 responden yang diperoleh melalui perhitungan sampel minimal. Pengambilan sampel dilakukan dengan purposive sampling dengan kriteria berusia 18-25 tahun, tidak memiliki kebiasaan merokok, tidak memiliki diagnosis dislipidemia atau PJK, tidak memiliki riwayat dislipidemia keluarga, dan tidak sedang melakukan diet. Data konsumsi makanan cepat saji dan minuman berpemanis diambil dengan Food
Frequency Questionnaire , asupan serat diambil dengan food record, dan kadar kolesterol dengan alat easy touch GCU. Analisis data dengan uji chi square likelihood dan rank spearman.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan jumlah prevalensi kadar kolesterol darah 200 mg/dl sebanyak 48%.
100% responden memiliki asupan serat 1 kali per hari.
Provinsi Jawa Tengah memiliki prevalensi lebih tinggi yaitu sebesar 58,4%3. Penelitian sebelumnya menyebutkan bahwa konsumsi makanan cepat saji >3 kali seminggu berisiko 8,4 kali lebih tinggi mengalami hiperkolesterolemia9. Makanan cepat saji mengandung tinggi kalori, lemak jenuh, garam, rendah serat dan vitamin yang apabila dikonsumsi berlebihan dalam waktu yang lama dapat menjadi faktor risiko meningkatnya kadar kolesterol low density lipoprotein 10.
Selain berkembangnya makanan cepat saji, munculnya minuman berpemanis juga digemari oleh kelompok usia dewasa muda. Fenomena ini sangat kerap terjadi pada zaman modern ini, dimana makanan ataupun minuman itu sangat mudah didapatkan (instan) oleh karena itu kita harus selalu bijak dalam memilih makanan ataupun minuman yang akan kita konsumsi sehari-hari, agar nanti kita bisa terhindar dari dampak buruk akibat dari makanan instan yang mengandung nutrisi yang buruk.
1 kali per hari3.
Dirangkum oleh Al Furqonul Mubin Al Furqonul Mubin
Komentar
Posting Komentar